Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 11 Januari 2014

ELECTRIC SYSTEM

TEORI ELEKTRON DAN LISTRIK STATIS.
1.  Teori Elektron.
Elektron adalah bagian terkecil dari suatu atom. Sifatnya ringan dan selalu mengorbit pada inti ( proton ). Lihat gambar berikut ini :

Gbr.Elektron dan proton.
  Atom yang sederhana adalah atom hydrogen. Atom ini mempunyai satu elektron yang mengorbit pada satu inti ( proton ). Atom yang elektronnya lebih banyak adalah atom uranium. Atom ini mempunyai 92 elektron dan 92 proton. Setiap atom mempunyai struktur sendirisendiri. Tetapi pada umunya setiap atom mempunyai jumlah proton dan elektron yang sama ( sebanding ). Atom – atom tersebut menyebar dalam lintasan yang terdapat pada atom tersebut.
  Gbr. Atom hydrogen                                                     Gbr. Atom uranium


  Menurut Wolfgang Pauli, banyaknya elektron maksimum yang dapat menempati tiap kulit dirumuskan dengan :
                                         2 n2  (n = nomor lintasan kulit atom)

Simbol kulit dalam banyaknya elektron maksimum
dalam setiap kulit adalah :
K  = (1)  => 2 x (1)2 =   2   elektron
L   = (2) => 2 x (2)2 =   8   elektron
M  = (3) => 2 x (3)2 =   18  elektron
N  = (4) => 2 x (4)2 =   32  elektron
O  = (5) => 2 x (5)2 =   50  elektron

P  = (6) => 2 x (6)2 =   72  elektron

Contoh : 
Almunium (Al) dengan nomor atom (NA) = 13 => 2,8,3

Silicon (Si) dengan nomor atom (NA) = 14 => 2,8,4


Elektron yang terdapat pada kulit terluar disebut Valensi. Pada contoh diatas Atom Aluminium ( Al ) mempunyai nomor atom 13, menurut aturan pauli pengisiannya maksimum pada masing – masing kulit adalah:
NA 13 => K = 2 elektron.
         L =  8 elektron.
           M = 3 elektron.

Berarti Atom Al mempunyai valensi 3.

  Jumlah valensi sangat berpengaruh pada daya hantar listirik suatu atom. Atom yang mempunyai jumlah valensi kurang dari 4 disebut Konduktor. Atom yang mempunyai valensi lebih dari 4 disebut Isolator. Sedangkan atom yang mempunyai valensi sama dengan 4 disebut Semikonduktor.
Valensi < 4 = Konduktor
Valensi > 4 = Isolator
Valensi = 4 = Semikonduktor

Contoh : Tembaga NA nya 29 = 2,8,18,1 => valensi 1 maka konduktor
               Belerang NA nya 16 = 2,8,6 => valensi 6 maka isolator
               Silicon NA nya 14 = 2,8,4 => valensi 4 maka isolator